- daemon yang berjalan sebagai root (network-manager)
- front-end (network-manager-gnome dan plasma-nm)
Saturday 8 October 2016
Network Manager Applet tidak muncul di KDE Debian 8
Tuesday 20 September 2016
Cetak dengan Slackware 14.2 Yuk
- Pertama-tama, kita harus mencari driver printer Canon IP 2770 dengan ekstensi rpm di website canon.
- Unduh dan letakkan di folder yang anda kehendaki (kalau saya di /home/noviar/Downloads).
- Buka terminal dan masuk sebagai root dengan perintah su. Pastikan logo berubah dari $ menjadi #.
- Masuk ke lokasi unduhan dengan perintah # cd /home/noviar/Downloads. Periksa apakah driver printer Canon dengan nama cnijfilter-ip2700series-3.30-1-i386-rpm.tar.gz sudah terunduh dengan perintah # ls.
- Ekstrak file driver canon dengan perintah # tar -xzvf cnijfilter-ip2700series-3.30-1-i386-rpm.tar.gz. Opsi x artinya mengekstrak file dari arsip. Opsi z artinya untuk mengekstrak file arsip tar.gz. Opsi v artinya melihat progress dari file yang diekstrak. Opsi f artinya nama dari file.
- Sekarang di folder Downloads terdapat direktori cnijfilter-ip2700series-3.30-1-i386-rpm. Kita masuk ke direktori tersebut dengan perintah # cd cnijfilter-ip2700series-3.30-1-i386-rpm/. Disini terdapat 2 direktori dan 1 file install.sh. Direktori tersebut yaitu packages dan resources.
- Yuk, kita masuk ke direktori packages dengan perintah # cd packages. Dengan perintah ls, kita bisa mengetahui bahwa disini terdapat dua file yaitu cnijfilter-common-3.30-1.i386.rpm dan cnijfilter-ip2700series-3.30-1.i386.rpm.
- Kita akan mengubah paket rpm menjadi tgz dengan perintah # rpm2tgz. Setelah selesai, di folder packages terdapat tambahan 2 file lagi, yaitu cnijfilter-common-3.30-1.i386.tgz dan cnijfilter-ip2700series-3.30-1.i386.tgz.
- Setelah itu, baru kita instal file tgz tersebut dengan perintah # installpkg *.tgz. Jika sudah selesai, pastikan muncul pemberitahuan Package cnijfilter-common-3.30-1.i386.tgz installed dan Package cnijfilter-ip2700series-3.30-1.i386.tgz installed.
- Alhamdulillah, kita sudah selesai menginstal driver printer Canon IP2770. Sekarang kita cek di Applications > Settings > Print Settings. Ternyata printer kita belum terdeteksi secara otomatis oleh Slackware 14.2. Bahkan disebutkan bahwa "Print service not available".
- Hemmm... sambil menghela nafas, aku bertanya mbah Google. Gotcha, di halaman hasil, saya diantarkan ke website linuxquestions. Disitu, kata Senior Member gezley, kita harus menyalakan service CUPS. Caranya # ls -la /etc/rc.d/rc.cups maka akan muncul -rw-r--r-- 1 root root 3678 Jun 15 13:09 /etc/rc.d/rc.cups. Kita akan menjalankan file tersebut dengan menjalankan perintah chmod +x /etc/rc.d/rc.cups. Langkah terakhir, kita jalankan service CUPS dengan perintah /etc/rc.d/rc.cups start maka hasilnya cups: started scheduler. [ OK ].
- Kita masuk lagi ke Applications > Settings > Print Settings.
- Klik tombol + Add.Kemudian akan muncul jendela seperti dibawah ini :
- Secara otomatis akan muncul Canon IP 2770. Jika belum muncul, lepas kabel USB yang tersambung dengan printer dan sambung lagi. Klik tombol Forward.
- Pastikan Canon (recommended) terpilih. Klik Forward.
- Pastikan IP 2770 (recommended) dan driver Canon IP 2770 - CUPS + Gutenberg terpilih.
- Namai printer sesuai dengan yang anda kehendaki.
- Eureka, printer Canon IP 2770 siap digunakan di Slackware 14.2.
Wassalamualaikum wr wb
Referensi :
- http://ariyasawanda.blogspot.co.id/2011/12/instalasi-printer-canon-ip2770-di_07.html
- http://www.linuxquestions.org/questions/slackware-14/printing-setup-in-slackware-4175542101/
Monday 19 September 2016
Libreoffice 5.2 di Slackware 14.2; siapa takut???
- Unduh installer aplikasi Libreoffice terbaru disini ya. Pastikan sesuai dengan arsitektur komputer/ notebook anda (x86 untuk 32 bit dan x64 untuk 64 bit). Jangan lupa, cari yang berekstensi rpm ya. Pastikan anda tahu letak file tersebut (kalau saya di /home/noviar/Downloads)
- Buka terminal/ Konsole, kemudian masuk sebagai root dengan perintah su. Tanda yang semula $ akan berubah menjadi #. Masuk ke direktori tempat anda meletakkan file tersebut dan periksa dengan perintah ls.
- Ekstrak file libreoffice dengan perintah # tar -xzvf LibreOffice_5.2.1_Linux_x86_rpm.tar.gz. Opsi x artinya mengekstrak file dari arsip. Opsi z artinya untuk mengekstrak file arsip tar.gz. Opsi v artinya melihat progress dari file yang diekstrak. Opsi f artinya nama dari file.
- Setelah diekstrak, akan muncul direktori dengan nama LibreOffice_5.2.1.2_Linux_x86_rpm. Masuk ke direktori tersebut dengan perintah cd LibreOffice_5.2.1.2_Linux_x86_rpm.
- Di direktori tersebut, terdapat 2 buah folder dan 1 buah file. Foldernya yakni readmes dan RPMS. Sedang file hanya satu, yaitu install.
- Kita masuk ke direktori RPMS, kemudian kita akan mengubah semua rpm menjadi tgz dengan perintah : # rpm2tgz *.rpm. Setelah proses konversi selesai, pastikan semua file *.rpm mempunyai kembaran *.tgz.
- Sekarang kita instal paket-paket tgz tersebut diatas dengan perintah : # installpkg *.tgz. Tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai.
- Langkah terakhir, kita cek apakah sudah muncul di kde > Applications > Office. Jika ya, berarti selamat... Anda telah berhasil menginstal Libreoffice 5.2 di Slackware 14.2.
Wassalamualaikum wr wb
Referensi :
- https://if-unsika-10190.blogspot.co.id/2012/11/cara-install-libre-office-di-slackware.html?showComment=1474260156780#c7502805028276227553
- http://cubnetwork.com/menguasai-tar-command-di-linux/
Thursday 15 September 2016
Memasang Printer IP2770 di Debian GNU/ Linux Jessie
Saturday 6 August 2016
Manfaat Samba di Dunia Kerja
Kadang orang berpikir samba adalah jenis tarian dari Brazil. Benar juga sih, tapi yang dimaksud samba disini yang berkaitan dengan komputer, terutama dengan GNU/ Linux.
Sebenarnya saya sudah lama berkenalan dengan samba, namun di tahun 2015 saya jadi lebih intens lagi mengenalnya. Dulu yang saya tahu, samba berfungsi untuk file sharing antara sistem operasi GNU/ Linux dengan Windows. Namun setelah ulik lebih dalam, ternyata fungsinya ya untuk file sharing antar sistem operasi hehehe... :) (ini menurut saya lho ya).
Menurut wikipedia, Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS, dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing). Ternyata tidak sesederhana yang saya ketahui hehehe.
Dulu, di tempat saya bekerja, komputer (sebagai server data) dengan sistem operasi Windows 7 Ultimate, mampu menangani pertukaran data dengan jumlah komputer kurang dari 20. Organisasi semakin berkembang, mau tak mau, juga diikuti dengan bertambahnya jumlah komputer. Nah, masalah muncul setelah jumlah komputer lebih dari 20. Ternyata sistem operasi Windows 7 Ultimate tidak bisa melayani jika jumlah user lebih dari 20. What??????
Saya bingung, bagaimana solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Tiba-tiba, eureka, saya mendapatkan ide. Saya akan menggunakan sistem operasi GNU/ Linux yaitu Debian 8 dengan aplikasi utama yakni Samba. Masalah yang kedua adalah hardware, mana ada PC yang nganggur di kantor saya?
Setelah saya cari, alhamdulillah, ketemu PC bekas yang masih jalan. Ok ngga papa, yang penting masih bisa running. Memorinya hanya 1 GB. Setelah mencari kemana-kemana, alhamdulillah ketemu 1 GB lagi, jadi totalnya 2 GB. Untuk harddisk, semula hanya ada satu dengan kapasitas 40 GB. Mosok segitu tok? Saya cari lagi bekasan harddisk, alhamdulillah ketemu 80 GB.
Jadi total kapasitas (calon) server data adalah 120 GB dengan peruntukan 40 GB untuk sistem ( / ) dan 80 GB untuk partisi /home. Doa saya, moga-moga komputer tersebut bisa nyala dan tahan lama. Ok hardware siap, saatnya diuji coba. Saya instal Debian 8 ke komputer tersebut dengan Desktop Environment-nya XFCE. Alasannya, ya supaya lebih ringan aja bro.
Proses instalasi lancar, langsung dilanjut dengan instal aplikasi yang dibutuhkan yakni Samba, ssh server, Clamav dan Rkhunter. Samba, jelaslah, untuk file server. Ssh (secure shell) digunakan untuk me-remote server dari jarak jauh. Lokasi server di lantai 2 sedangkan kantor saya di lantai 3, jika harus jalan kaki bolak-balik, tambah kurus ane gan :)
Untuk keamanan data dari serangan virus dan rootkit, saya gunakan Clamav dan Rkhunter. Clamav sebagai anti virus dan Rkhunter sebagai anti rootkit. Setelah aplikasi-aplikasi tersebut diinstal, langkah selanjutnya yakni menyiapkan folder-folder yang akan menampung data-data karyawan. Folder-folder tersebut ada yang bersifat anonymous dan ada yang bersifat secure.
Folder yang bersifat anonymous digunakan untuk semua karyawan, tanpa kecuali. Sedangkan folder yang bersifat secure digunakan untuk menyimpan data-data yang bersifat rahasia dan tidak semua orang bisa mengaksesnya. Setelah folder-folder siap, langkah selanjutnya yakni membuat map network drive di komputer-komputer yang terhubung dengan server data.
Ok, kita coba, bismillah. Saya coba 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, sampai berbulan-bulan (saya lupa berapa pastinya hehehe :) ), alhamdulillah server data tidak menemui kendala yang berarti. Perawatannya, paling setiap hari harus kita update sistem operasinya (Debian 8), update Clamav-nya dan update Rkhunter-nya.
Setiap hari, setiap pukul 00.00 WIB, Clamav secara otomatis men-scan folder home untuk mencari apakah ada virus yang menyerang server data. Demikian juga dengan Rkhunter, setiap pagi, saya secara manual juga mengecek apakah ada rootkit yang menyerang server data.
O ya sodara-sodara, jangan lupakan backup karena kita tidak pernah tahu kapan kita butuhkan. Yang jelas, setiap hari sabtu, saya sempatkan untuk mem-backup data di server data dengan perintah tar dan saya compress dengan format gz. Usahakan data backup di lokasi selain server ya (yang gede kapasitasnya).
Kesimpulannya, ternyata samba bisa juga dimanfaatkan di dunia kerja ya. Meskipun dengan hardware yang minimal, namun dapat bekerja secara optimal sampai berbulan-bulan. Bahkan kita bisa berhemat anggaran, pembelian sistem operasi Debian 8 Rp 0,00; pembelian flashdisk jadi berkurang karena semua data yang kita butuhkan untuk bekerja ada server data dan semua komputer di kantor terhubung dengannya. Yang penting harus selalu dirawat dan backup, backup, backup karena kita tidak tahu kapan bencana melanda kita. Dengan Samba dan Debian 8, kita bisa membuat server data yang murah, legal dan halal.
Salam GNU/ Linux...
Noviar Bagus Sulistyanto aka Gusnov